reformasi intelijen indonesia - An Overview
reformasi intelijen indonesia - An Overview
Blog Article
produksi intelijen tersebut. Cara pandang pimpinan terhadap ancaman juga menjadi variabel produk intelijen tersebut digunakan atau tidak atau bisa karena perbedaan pandangan politik si pembuat kebijakan.
Dibutuhkan strategi yang matang dalam mengelola lembaga intelijen agar dapat terus efektif dalam menjalankan tugasnya tanpa meninggalkan prinsip-prinsip demokrasi dan akuntabilitas.
Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah pidato pernah menyamakan bermain saham dengan berjudi. Pernyataan ini tentu memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan pelaku pasar modal.
Ray Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.
Dalam teori ekonomi, saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, seorang investor berhak atas sebagian keuntungan perusahaan serta memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
Menarik untuk disampaikan bahwa intelijen memiliki kekhasan tersendiri, jangan diartikan intelijen bagian dari militer atau polisi.
Ancaman yang terus berkembang membutuhkan respon yang cepat dan tepat dari lembaga intelijen, dan product Threat-Primarily based Intelligence diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi berbagai ancaman yang ada.
Personalized: Customs (kebiasaan) or conventions, which can be categorized for a source of law, are customary legislation, which is differentiated from standard customs. Customary guidelines (hereinafter “customs”) encompass principles that Although not enacted from the state or its subordinate authority are applicable as law. There are 2 necessities for personalized to have the binding electrical power of regulation: There has to be comparable conduct in an identical ailment to which Modern society has constantly abided to. There has to be Opinio juris sive necessitatis over these kinds of carry out, that means a belief from the society that this sort of carry out is binding as law (“authorized perception”).
This strain also triggered a worsening economic circumstance; two). The elite conspiracy, especially the ICMI Management, which withdrew assist, mobilized demonstrations and urged the Management with the Majelis Permusyawaratan Rakyat
Pengalaman Amerika Serikat, bagaimana intelijen mengemban kepentingan politik negara, terlihat ketika intelijen berperan untuk menumbangkan paslon partai demokrat Gary Warren Hart yang digadang-gadang calon kuat presiden AS pada pilpres 1988, mengingat masih ada kepentingan critical AS yang harus diemban oleh incumben Goerge Bush sebagai pesaing dari partai republic.
harus mampu atau bahkan harus disumpah agar tidak menggunakan intelijen demi kepentingan politis pribadi atau kelompoknya.
[13] An additional version states which the 17 October incident [as the 1st open conflict concerning the army and civilian politicians] was brought on by a session on the Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
The civilian-controlled Ministry of Protection proposed to President Soekarno to form a strategic situs web intelligence Group having a “civil character,” which did not occur under the auspices in the military services. In July 1946, defense minister Amir Sjarifuddin tried out to produce a “
Belum tercapainya stabilisasi politik memberikan kesempatan kepada elit politik untuk tidak menganggap masalah terorisme sebagai ancaman serius. Keempat adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia, bahkan cenderung tidak adil.[one]